Sabtu, 27 Februari 2010

KEUTAMAAN SURAT AL WAQIAH

Ubay bin Ka’b berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Wâqi’ah, ia akan dicatat tidak tergolong pada orang-orang yang lalai.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/203).

Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah, ia tidak akan tertimpa oleh kefakiran selamanya.” .” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/203).

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah pada malam Jum’at, ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia, tidak melihat kesengsaraan, kefakiran, kebutuhan, dan penyakit dunia; surat ini adalah bagian dari sahabat Amirul Mukimin (sa) yang bagi beliau memiliki keistimewaan yang tidak tertandingi oleh yang lain.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/203).

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang merindukan surga dan sifatnya, maka bacalah surat Al-Waqi’ah; dan barangsiapa yang ingin melihat sifat neraka, maka bacalah surat As-Sajadah.” (Tsawabul A’mal, hlm 117).

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah sebelum tidur, ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan wajahnya seperti bulan purnama.” (Tsawabul A’mal, halaman 117).

Anggota Alfusalam yang ingin teks arab surat Al-Waqi’ah berikut bacaan teks latinnya, silahkan download gratis di sini
Yang belum jadi anggota, silahkan register dulu.

Doa Menenteramkan Hati dan Gapai Rejeki

Kebahagiaan dan ketenteraman hati adalah idaman setiap manusia, yang
kaya maupun yang miskin. Ketenteraman batin mahal nilainya, karenanya
tidak mudah dicapai oleh setiap manusia. Butuh kesungguhan dan
istiqamah dalam memproses diri untuk menggapainya.

Doa ini selain mengantarkan kita pada kedamaian hati juga untuk
membuka pintu rejeki dan karunia Allah swt sebagai media kita untuk
memperoleh ketenteraman batin. Berikut ini doanya:

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Wahai Pelindungku dalam dukaku, duhai Sahabatku dalam deritaku, duhai
Kekasihku dalam nikmatku, duhai Tujuanku dalam harapanku, Engkaulah
Yang Menutupi rahasiaku, Yang Menenteramkan ketakutanku, Yang
Menghapuskan ketergelinciranku. Ampuni kesalahanku, wahai Yang Maha
Pengasih dari semua yang mengasihi.

Ya Allah, aku berdoa kepada-Mu dalam duka yang tak akan dibahagiakan
oleh selain-Mu, rahmat yang tak akan dicapai kecuali dengan-Mu, derita
yang tak akan terhilangkan kecuali oleh-Mu, harapan yang tak akan
tercapai kecuali dengan-Mu, hajat yang tak akan dipenuhi kecuali oleh-
Mu.

Ya Allah, sebagaimana Kau izinkan daku untuk bermohon pada-Mu, dan Kau
sayangi daku untuk mengingat-Mu. Maka dengan keadaan-Mu, duhai
Junjunganku, perkenankan apa yang kumohon pada-Mu, limpahkan padaku
karunia yang Kuharapkan dari-Mu, dan selamatankan daku dari apa yang
kumohon perlindungannya pada-Mu. Jika aku tak layak mencapai rahmat-
Mu, rahmat-Mu layak mencapaiku dan meliputiku. Jika aku tidak layak
memperoleh ijabah-Mu, Engkau layak mencurahkan karunia-Mu, dan rahmat-
Mu meliputi segala sesuatu. Maka, liputi aku dengan rahmat-Mu.

Ya Ilâhi, duhai Tuhanku, duhai Yang Maha Mulia. Aku bermohon pada-Mu
dengan wajah-Mu yang mulia, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan
ahlul baitnya, bahagiakan dukaku, hilangkan duka dan deritaku, sayangi
daku dengan rahmat-Mu, berikan padaku karunia-Mu. Sesungguhnya Engkau
Maha Mendengar doa, Maha Dekat dan Maha Mengijabah. (Mafâtihul Jinân:
Bab 2, pasal 3)

Yang berminat teks arab doa ini dan bacaan teks latinnya, silahkan
download di: http://www.alfusalam.web.id

Doa Nûr

Doa Nur dikenal sebagai Hirz (doa perlindungan) Fatimah Az-Zahra' (sa). Doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw kepadanya.

Di antara khasiat doa ini dapat menyembuhkan penyakit demam, dan penjagaan diri dari wabah penyakit demam. Doa ini sangat bagus didawamkan (dibaca secara istiqamah) khususnya di saat musim wabah penyakit demam.

Selain khasiat tersebut jika doa ini didawamkan dapat mengalirkan energi untuk menembus hijab-hijab pintu rejeki. Doanya berikut ini:

بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
بِسْمِ اللهِ النُّوْرِ، بِسْمِ اللهِ نُوْرِ النُّوْرِ، بِسْمِ اللهِ نُوْرٌ عَلَى نُوْرٍ، بِسْمِ اللهِ الَّذِي هُوَ مُدَبِّرُ اْلأُمُوْرِ، بِسْمِ اللهِ الَّذِي خَلَقَ النُّوْرَ مِنَ النُّوْرِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَ النُّوْرَ مِنَ النُّوْرِ، وَاَنْزَلَ النُّوْرَ عَلَى الطُّوْرِ فِي كِتَابٍ مَسْطُوْرٍ بِقَدَرٍ مَقْدُوْرٍ عَلَى نَبِيٍّ مَحْبُوْرٍ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي هُوَ بِالْعِزِّ مَذْكُوْرٌ، وَبِالْفَخْرِ مَشْهُوْرٌ، وَعَلَى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ مَشْكُوْرٌ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ الطَّاهِرِيْنَ
Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli `ala Muhammadin wa âli Muhammad

Bismillâhin Nûr, bismillâhi Nûrin nûr, bismillâhi Nûrun ‘alâ nûr, bismillâhil ladzî Huwa Mudabbirul umûr, bismillâhil ladzî khalaqan nûra minan nûr.

Alhamdulillâhil ladzî khalaqan nûra minan nûr, wa anzalan nûra ‘alath thûr, fî kitâbim masthûr, Fî raqqim mansyûr, bi-qadarin maqdûr, ‘alâ nabiyyin mahbûr.

Alhamdulillâhil ladzî Huwa bil-’izzi madzkûr, wa bil-fakhri masyhûr(un), wa ‘alas sarrâ-i wadh dharrâi masykûr(un), wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ Muhammadin wa âlihith thâhirîn.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad

Dengan nama Allah Cahaya, dengan nama Allah Cahaya dari segala cahaya, dengan nama Allah Cahaya di atas cahaya, dengan nama Allah Yang Mengatur segala urusan, dengan nama Allah Yang Menciptakan cahaya dari cahaya.

Segala puji bagi Allah Yang Menciptakan cahaya dari cahaya, Yang Menurunkan cahaya ke bukit dalam kitab yang tertulis, dengan ukuran yang tertentu, kepada Nabi yang terpilih.

Segala puji bagi Allah yang dikenal kebesaran-Nya, yang masyhur keagungan-Nya, yang disyukuri dalam suka dan duka. Semoga shalawat senantiasa Allah curahkan kepada junjungan kami Muhammad dan keluarganya yang suci.
(Mafatihul Jinan, bab 1: 112)

Audio Doa Nûr
Audio doa Nûr dalam format Flipping Book Flash Movie, dilengkapi teks arab, bacaan teks latin, terjemahan, dan cara menggunakan Flipping Book (ada di halaman 4). Flipping Book dibuat dalam dua tipe file:
1. Tipe Flash Movie (swf), harus dijalan dengan Flash Player
2. Tipe Application (exe), dapat dijalankan di PC Anda tanpa Flash Player
Jika Anda ingin mendengarkan doa Nûr, klik tanda panah pada Background Music di Flipping Book, kemudian klik Doa Nûr.
Yang berminat silahkan download di halaman Audio/download di website

Yang berminat doa ini dalam format MSWord (dikemas dengan WinRar), silahkan download di halaman download eBook di website ini
Yang berminat software Flash Player dan WinRar, silahkan download di sini

Wassalam
Syamsuri Rifai
http://shalatdoa.blogspot.com

Keutamaan Surat AL IHLAS

Surat Al-Ikhlash dan Keutamaannya
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ‏

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهُ كفُواً أَحَدٌ
Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Qul huwallâhu ahad. Allâhushshamad. Lam yalid wa lam yûlad. Walam yakun lahu kufuwan ahad

Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia".

Keutamaan surat Al-Ikhlash
1. Rasulullah SAW bersabda: ...”Barangsiapa yang membaca surat Al-Ikhlash tiga kali, ia seperti membaca seluruh Al-Qur’an.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5: 702).
2. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang melewati kuburan dan membaca surat Al-Ikhlash sebelas kali, kemudian ia menghadiahkan pahalanya kepada penghuni kubur, Allah SWT memberikan pahala padanya sejumlah penghuni kubur.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5: 702).

3. Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Ikhlash sebelas kali sesudah shalat Subuh, maka pada hari itu ia tidak akan ditakutkan oleh dosa walaupun setan berusaha keras untuk menggodanya.” (Mafatihul Jinan: 77).

4. Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Aku mimpi melihat Hidhir (as) pada malam besoknya perang Badar. Aku berkata padanya: ajarkan padaku sesuatu yang dapat menolongku dari musuh-musuhku. Hidhir (as) berkata: bacalah: Yâ Huwa yâ Man lâ huwa illâ Huwa. Pagi harinya aku ceritakan kepada Rasulullah SAW. Kemudian beliau bersabda: “Wahai Ali, engkau telah mengetahui Ismul A’zham (nama Allah yang paling agung).” Kemudian Ismul A’zham itu mengalir di lisanku pada hari perang Badar. Perawi hadis ini mengatakan: Imam Ali (sa) membaca surat Al-Ikhlash kemudian membaca:
يَا هُوَ يَا مَنْ لاَ هُوَ اِلاَّ هُوَ، اِغْفِرْلِي وَانْصُرْنِي عَلَى الْكَافِرِيْنَ
Yâ Huwa yâ Man lâ huwa illâ Huwa, ighfirlî wanshurnî ‘alal kâfirîn.
Wahai Dia yang tiada dia kecuali Dia, ampuni aku dan tolonglah aku menghadapi orang-orang kafir. (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5: 700)

5. Imam Ja`far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan tinggalkan membaca surat Al-Ikhlash sesudah shalat fardhu, karena orang yang membacanya Allah akan menggabungkan baginya kebaikan dunia dan akhirat, mengampuni dosanya dan dosa kedua orang tuanya serta dosa anaknya”. (Mafatihul Jinan 478)

6. Imam Musa Al-Kazhim (sa)1) berkata: “Sangatlah banyak keutamaan bagi anak kecil jika dibacakan padanya surat Al-Falaq (3 kali), surat An-Nas (3 kali), dan surat Al-Ikhlash (100 kali), jika tidak mampu (50 kali). Jika dengan bacaan itu ia ingin mendapat penjagaan, ia akan terjaga sampai hari wafatnya.” (Mafatihul Jinan: 479)
__________
1) Imam Musa Al-Kazhim (sa) adalah putera Ja’far Ash-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husein bin Fatimah puteri Rasulullah SAW.

Wassalam
Syamsuri Rifai
http://shalatdoa.blogspot.com

doa Ziarah Nabi

Hari kelahiran Nabi saw sebentar lagi akan tiba, hari yang sangat
mulia dan penuh berkah. Mari kita jadikan hari yang mulia itu sebagai
wasilah untuk mendapatkan syafaat Rasulullah saw dan keluarga sucinya
(sa), di dunia dan akhirat. Kita jadikan hari kelahiran Nabi saw
sebagai media untuk memperbaharui baiat (janji setia) kita kepada
beliau, mendekatkan diri kepada Allah dan Rasul-Nya.

Di antara amalan yang sangat utama di hari kelahiran Nabi saw adalah
membaca doa ziarah kepada beliau. Doa ziarah ini dikenal dengan
“ziarah Nabi saw minal bu’di”, ziarah kepada Nabi saw dari kejauhan
yakni dari selain kota Madinah Al-Munawwarah.

Karena doa ziarah ini cukup panjang, saya memposting sebagian darinya.
Yang berminat secara lengkap silahkan di website Alfusalam, yang
linknya ada di akhir tulisan ini. Berikut ini sebagian dari
terjemahannya:

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu
baginya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-
Nya, Muhammad adalah Sayyidul awwalin wal-akhirin, penghulu para nabi
dan rasul. Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan Ahlul
baytnya para Imam yang baik.

Salam atasmu, ya Rasulullah
Salam atasmu, duhai nabi Allah
Salam atasmu, duhai pilihan Allah
Salam atasmu, duhai rahmat Allah
Salam atasmu, duhai pilihan Allah
Salam atasmu, duhai kekasih Allah
Salam atasmu, ya Najiballah

Ya Rasulullah, aku bersaksi bersama setiap yang bersaksi, dan membela
dari setiap penentang, bahwa engkau telah:
menyampaikan seluruh risalah Tuhanmu dan menasehati ummatmu,
berjuang di jalan Tuhan-Mu dan menerangkan perintah-Nya,
mengemban beban yang menyakitkan,
mengajak ke jalan-Nya dengan bijaksana dan nasehat yang baik dan
indah,
dan menyampaikan kebenaran,
engkau menyayangi orang-orang mukmin
dan bersikap tegas terhadap orang-orang kafir,
mengabdi kepada Tuhanmu dengan tulus-ikhlas
sehingga engkau dipanggil ke hadirat-Nya,
Karena itu Allah menganugerahkan kepadamu
kedudukan yang paling mulia dari semua kedudukan orang-orang yang
dimuliakan,
tempat yang paling tinggi dari semua tempat para muqarrabin dan
derajat yang paling mulia dari derajat para rasul.

Ya Allah, curahkan semua (shalawat-Mu dan kesempurnaan keberkahan-Mu,
keutamaan kebaikan-Mu, kemuliaan salam dan karamah serta rahmat-Mu;
shalawat para malaikat-Mu Al-Muqarrabin dan shalawat para nabi-Mu,
shalawat para imam pilihan-Mu dan shalawat hamba-hamba-Mu yang saleh,
shalawat seluruh penduduk langit dan bumi, dan shalawat seluruh
makhluk-Mu terdahulu dan kemudian yang bertasbih kepada-Mu ya Rabbal
‘alamin)
Sampaikan semua shalawat itu
kepada Muhammad hamba-Mu dan Rasul-Mu, kesaksian-Mu dan Nabi-Mu,
kepercayaan-Mu, rahasia-Mu dan kemuliaan-Mu,
kekasih-Mu dan pilihan-Mu.

Ya Allah, Engkau berfirman kepada Nabi-Mu Muhammad saw: “Kalau
sekiranya mereka ketika menzalimi diri mereka datang kepadamu, lalu
memohon ampun kepada Allah dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk
mereka, niscaya mereka dapati Allah Maha Menerima taubat lagi Maha
Menyayangi.” (An-Nisa’: 64).

Aku tidak hadir disisi Rasul-Mu saw ketika beliau masih hidup. Ya
Allah, kini aku datang untuk berziarah kepadanya karena aku
mencintainya, ingin bertaubat dari keburukan amalku, aku mengakui dosa-
dosaku dan memohon ampun kepada-Mu, Engkau lebih mengetahui dosa-
dosaku daripadaku.

Aku menghadap kepada-Mu dengan Nabi-Mu, Nabi pembawa rahmat (semoga
shalawat-Mu tercurahkan kepadanya dan keluarganya), maka jadikan aku,
ya Allah, dengan Muhammad dan Ahlul baitnya, orang yang mulia di sisi-
Mu di dunia dan akhirat, dan tergolong kepada orang-orang yang
mendekatkan diri kepada Allah.

Ya Allah, anugerahkan kepadaku dari sisi-Mu maghfirah, rahmat dan
rizki yang luas, yang baik dan bermanfaat sebagaimana yang telah Kau
anugerahkan kepada orang yang datang kepada Nabi-Mu Muhammad saw
ketika beliau hidup, lalu ia mengakui dosa-dosanya dan Rasul-Mu
(semoga shalawat tercurahkan kepadanya dan Ahlul baitnya) memohonkan
ampunan baginya, lalu Engkau mengampuninya dengan rahmat-Mu wahai Yang
Maha Pengasih dari segala yang mengasihi.

Ya Allah, sungguh aku mendambakan dan mengharapkan-Mu,
aku berdiri di hadapan-Mu, berpaling dari selain-Mu,
aku berharap limpahan pahala-Mu.
Sungguh kini aku mengakui dosa-dosaku, tidak mengingkarinya,
aku bertaubat kepada-Mu dari perbuatan dosa yang telah kulakukan.
Dengan semua ini aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku
yang mengharuskan siksa-Mu.

Aku berlindung kepada-Mu dengan kemuliaan wajah-Mu dari kedudukan yang
hina pada hari diungkapkan segala tirai dan ditampakkan segala rahasia
dan aib.
Yaitu, hari kerugian dan penyesalan.

Hari yang gersang dan panas, hari kiamat dan perpisahan, hari
pembalasan, hari yang bandingannya 50.000 tahun, hari ditiupnya
sangkakala, hari yang penuh dengan ketakutan, hari manusia
dibangkitkan kembali dan dikumpukan.

Hari manusia bangkit menuju Tuhan alam semesta. Hari manusia lari dari
saudaranya, dari ibunya, dari bapaknya, dari pasangannya, dan anak-
anaknya.

Hari bumi dihancurkan dan langit dibinasakan, hari setiap manusia
datang menghujat dan menyesali dirinya.

Hari manusia dikembalikan kepada Allah lalu diberitahukan kepada
mereka amal perbuatan mereka, hari tak ada seorang pun pelindung yang
dapat memberi perlindungan dan tak seorang pun mendapat pertolongan
kecuali orang yang dikasihi Allah, karena Dialah Yang Maha Mulia dan
Maha Pengasih.

Hari manusia dikembalikan ke alam ghaib dan alam kesyaksian, hari
manusia dikembalikan kepada Allah Pelindung Yang Benar, hari mereka
keluar bergegas dari alam kubur seakan mereka berlari menuju nasibnya
yang baik, seperti belalang yang bertebaran, mereka berlari ketakutan
menghadap Malaikat yang memanggil munuju Allah.

Hari itu hari kiamat, hari bumi digoncangkan, langit bagaikan nanah
mayat, gunung-gunung hancur berserakan, hari yang tak bertanyakan lagi
panasnya air yang sedang mendidih, hari bersaksi dan disaksikan, hari
para malaikat berbaris dan bershaf-shaf.

Ya Allah, kasihi keadaanku pada hari itu dengan keadaanku hari ini.
Jangan hinakan aku pada hari itu karena kezalimanku terhadap diriku.

Ya Rabbi, jadikan perjalananku pada hari itu bersama para kekasih-Mu,
dan mahsyar (tempat berkumpul)ku bersama golongan Muhammad dan ahlul
baytnya (sa). Jadikan telaga Muhammad tempat kembaliku, dan cahaya
kemuliaannya keberangkatanku.

Berikan padaku buku catatan amalku di tangan kananku sehingga aku
beruntung dengan amal-amal baikku. Dengannya putihkan wajahku,
mudahkan hisabku, lebihkan timbanganku. Berangkatkan aku bersama orang-
orang yang beruntung dari hamba-hamba-Mu yang saleh menuju ridha-Mu
dan surga-Mu ya Ilahal ‘alamin.

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu
Jangan hinakan aku pada hari itu di hadapan-Mu dan makhluk-Mu karena
rahasiaku.
Jangan pertemukan aku dengan kehinaan dan penyesalan karena dosa-
dosaku
Jangan tampakkan keburukan-keburukanku di atas kebaikan-kebaikanku
Jangan puji aku dengan namaku di hadapan makhluk-Mu
Ya Karim ya karim, maafkan aku, ampuni aku.

Ya Allah, lindungi keadaanku hari itu dari keadaan orang-orang yang
buruk, dari kedudukan orang-orang yang celaka.
Jika Kau bedakan di antara makhluk-makhluk-Mu lalu Kau pisahkan mereka
menurut amal-amal mereka munuju tempat tinggal mereka, maka masukkan
aku dengan rahmat-Mu ke pada kelompok hamba-hamba-Mu yang saleh dan
para kekasih-Mu menuju ke surga-Mu ya Rabbal ‘alamin.

Salam atasmu, Ya Rasulullah
Salam atasmu, wahai pembawa berita bahagia dan peringatan
Salam atasmu, wahai pelita yang menerangi
Salam atasmu, wahai duta di hadapan Allah dan makhluk-Nya

Ya Allah, jangan jadikan kesempatan ini sebagai kesempatan yang
terakhir untuk berziarah kepada Nabi-Mu saw.
Jika Kau matikan aku, aku akan bersaksi dalam kematianku seperti apa
yang kupersaksikan dalam hidupku, bahwa:
Engkau adalah Allah, tiada Tuhan selain Engkau Maha Esa dan tiada
sekutu bagi-Mu, Muhammad adalah hamba-Mu dan Rasul-Mu, para Imam dari
Ahlul baytnya adalah para kekasih-Mu, pasukan-Mu dan hujjah-Mu
terhadap makhluk-Mu, para khalifah-Mu atas hamba-hamba-Mu, orang-orang
yang paling alim di seluruh negeri-Mu, khazanah ilmu-Mu, pemelihara
rahasia-Mu dan penerjemah wahyu-Mu.

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad,
sampaikan salam dan hormatku kepada ruh Nabi-Mu Muhammad dan
keluarganya saat ini dan setiap saat. Ya Rasulullah, semoga salam,
rahmat dan keberkahan Allah senantiasa tercurahkan kepadamu. Dan
semoga Allah tidak menjadikan salam ini sebagai salamku yang terakhir
padamu.
(Kitab Mafâtihul Jinân, bab 3: 319)

Yang berminat doa ziarah ini secara lengkap teks arab, bacaan teks
latin dan terjemahan, silahkan download di halaman download E-Book
di:
http://www.alfusalam.web.id
Nama Filenya “Ziarah Nabi saw dari Kejauhan”
Juga tentang Amalan Utama pada Hari Kelahiran Nabi saw. Silahkan
kunjungi web tersebut.

Keutamaan Doa Sayfush Shaghir (Pedang Kecil )

Sayfush Shaghir artinya pedang kecil. Khasiat Doa ini untuk melunakkan
dan menundukkan hati lawan, dan orang-orang yang zalim.

TERJEMAHAN DOA:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Tuhanku, masukkan aku ke dalam samudra keesaan-Mu, dan keluasan lautan
ketunggalan-Mu. Kuatkanlah aku dengan kekuatan keperkasaan kekuasaan
kesatuan-Mu. Sehingga aku keluar memasuki limpahan keluasan kasih-Mu,
dan dalam wajahku ada kilatan cahaya kedekatan dengan-Mu, akibat
perlindungan-Mu, berwibawa dengan wibawa-Mu, perkasa dengan bantuan-
Mu, ditinggikan dan dimuliakan dengan pengajaran-Mu dan pensucian-Mu.

Bungkuslah aku dengan busana kemuliaan dan penerimaan-Mu. Mudahkan
bagiku jalan-jalan untuk mencapai dan bergabung dengan-Mu. Mahkotai
aku dengan mahkota kemuliaan dan kehormatan.

Ikatkan kecintaan antara aku dengan para kekasih-Mu, di kampung dunia
dan kampung abadi. Karuniakan kepadaku dari cahaya nama-Mu kewibawaan
dan kekuasaan yang menyebabkan semua hati dan arwah tunduk di
hadapanku, yang membuat semua jiwa dan makhluk merendah kepadaku.

Wahai yang terhempas di hadapan-Nya kuduk-kuduk para penguasa dan
pasrah kepada-Nya leher-leher para tiran, tiada tempat berlindung dan
tiada tempat keselamatan dari-Mu kecuali pada-Mu. Tidak ada bantuan
kecuali dengan-M, tidak ada sandaran kecuali kepada-Mu.

Tolakkan dariku reka-perdaya orang-orang yang dengki dan kezaliman
kejahatan musuh-musuhku. Sayangilah aku di bawah naungan Arasy-Mu.
Wahai Yang Paling Pemurah dari segala yang pemurah. Kokohkan badan
lahirku untuk memperoleh keridhaan-Mu. Sinari hatiku dan batinku untuk
bisa melihat jalan-jalan menuju-Mu.

Ilahi, Tuhanku, bagaimana mungkin aku keluar dari pintu-Mu dengan
kesia-siaan dari-Mu, padahal telah aku pasrahkan diriku pada
kepercayaan kepada-Mu. Bagaimana mungkin Engkau membuat aku putus asa,
padahal telah Kau perintahkan aku untuk berdoa kepada-Mu. Inilah aku
menghadap kepada-Mu dan berlindung kepada-Mu.

Jauhkan aku dari musuh-musuhku sebagaimana Engkau menjauhi musuh-musuh-
Mu. Silaukan pandangan mereka kepadaku dengan cahaya kesucian-Mu dan
kebesaran kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkaulah Allah, Pemberi anugrah
yang besar dan dimuliakan kepada orang yang menyeru-Mu melalui
kelembutan rahmat-Mu.

Ya Hayyu Ya Qayyum. Wahai Yang Hidup, wahai Yang Abadi. Wahai pemilik
keagungan dan kemuliaan, semoga Allah menyampaikan shalawat kepada
junjungan kami dan Nabi kami Muhammad beserta semua Keluarganya yang
baik dan suci.
(Mafâtihul Jinân, bab1: 107)

KEUTAMAAN DAN TEKS ARAB DOA
Keutamaan doa ini berikut teks arab dan bacaan teks latinnya, silahkan
akses dan download di halaman download eBook di:

Sabtu, 13 Februari 2010

RAHASIA AYAT KURSI

Penulis: IDRIS NAWAWI

Ayat Kursy memiliki banyak keistimewaan. Dan sajian berikut ini mengupas tentang 10 karomahnya. Seperti apa rahasianya…?

Menurut kalangan ulama salaf, ayat Kursy merupakan salah satu ilmu tertinggi dalam pencapaian derajat. Wilayah, karomah serta mu’jizatnya ansabul ilmi dengan suatu penafsiran, tidak ada ilmu lain yang menyamai akan rahmat serta salamnya. Karena ayatul Kursy tercipta sebagai suatu puncaknya alam, yaitu Arsy (langit ketujuh) dan sebagai ilmu teragung. Yang mana, Allah SWT menurunkannya pada seorang hamba yang agung pula, yaitu utusan akhiru zaman, Rasulullah Muhammad SAW.
Dari zaman ke zaman, ayatul Kursyi selalu dibaca oleh seluruh umat, misalnya dalam suatu tadarus Al-Qur’an, dzikir bersama, serta dalam upaya pendekatan diri kepada sang Khaliq. Dalam sebuah arti ritual, asma ayatul Kursy mempunyai suatu kunci sebagai pembukanya. Demikian menurut para masyaikh, mursyid serta para ahlul ghoib.Sebagai kunci ayatul Kursyi, adalah sanadnya, atau silsilah, tawassul serta hadoroh, karena dari Nabiyullah Muhammad SAW, ayatul Kursyi turun temurun dipegang oleh para khosois pilihannya. Hingga suatu karomah ilmu tersebut, tak pernah pupus sampai akhir zaman.
Runtutan ilmu ayatul Kursyi adalah sebagai berikut :
1. Tawasul,
2. Ayat Kursy,
3. Do’a,
Allohumma inni as’aluka bihakikal adzim,
Wabihakki nuri wajhikal karim,
Wabihakki hadzihil ayatis syarifah,
Wabihaibati hadzihil ayatis syarifah,
Wabi Manzilati hadzihil ayatis syarifah,
Wabifadli hadzihil ayatis syarifah
(antul himani ilman ladunian nafi’an waddunya wal akhiroh),
Inaka ala kulli syai’in qodir, wabil ijabati jadir. Wasolloha wasalam ala khoiri khol kihi muhammadin wa’ala alihi wasoh bihi wasallam walahamdulillahi robil ‘alamin.
Dalam suatu amaliyah, ilmu ayatul Kursyi terbagi menjadi 5, yaitu: 7 hari, 17 hari, 21 hari, 31 hari, dan 41 hari. Semua itu tergantung dari niatan dan keikhlasan dari seorang ritualis itu sendiri di dalam memilih arti tirakat di atas. Dan sebagai suatu kuncinya, maka, siapkanlah terlebih dahulu Buhur Ambar.
Karena buhur tersebut aroma wanginya sangat disukai oleh Naibiyullah Muhammad SAW, tak pelak, secara turun temurun buhur tersebut selalu dipakai para khosois ahli batin sebagai salah satu syarat dan sunnatur rosul.
Adapun Ayatul Kursy sendiri memiliki 10 macam keistimewaan, yakni:
1. Sarana pengasihan diri
Jika menginginkan suatu “raja asihan” ratu pelet jagat buana, baiknya lakukan dengan puasa BILA RUHIN (tanpa makan yang bernyawa) selama 7 hari atau 17 hari lamanya. Dan untuk menjadi “raja asihan” maka lakukanlah tata cara sebagai berikut;
- Sebelum melaksanakan ritual di atas, sebaiknya sholat hajat terlebih dahulu dua rakaat. Dan sesudahnya bakar buhur ambar sebagai suatu syarat sunnatur rosul.
- Baca tawasul terlebih dahulu. Baru kemudian baca ayatul Kursy sebanyak 41x diteruskan dengan doanya sebanyak 21x
- Setelah selesai ritual, bakar buhur ambar kembali, dan asapi kedua telapak tangan diatasnya sekitar 1 menit kemudian sapukan kedua telapak tangan tersebut ke wajah. Tentunya, cara ini sebagai suatu sarana magis pembuka aura ketampanan maupun kecantikan.
- Paling baik ritual dilakukan pada pukul 23.00.

2 . Ilmu pelet jarak jauh
Panah asmara bisa dibuktikan secara langsung hasilnya dengan ketentuan sebagai berikut:
Carilah daun nangka tunggal, tegasnya, daun yang hanya satu helai di dalam satu tangkai. Biasanya, daun jenis ini banyak terdapat pada tangkai buah nangka yang sudah tua atau akan matang serta berwarna agak menguning. Carilah daun itu sebanyak mungkin hingga sebuah ritual maha dahsyat pun siap dilaksanakan;
- Tulis nama lengkap orang yang akan dituju berikut nama orang tuanya di atas daun nangka tersebut.
- Bakarlah buhur ambar, dan asapilah daun nangka tersebut sambil dibolak-balik sekitar 1 menit.
- Bacalah tawassul terlebih dahulu, kemudian diteruskan dengan membaca ayatul Kursy sebanyak 121 x, lalu ditutup dengan doa sebanyak 41x.
Untuk pembuktian terkena atau tidaknya sasaran yang dituju, maka, celupkan daun nangka yang sudah dirituali ke minyak tanah, solar, atau bensin. Kemudian bakar! Jika daun terbakar habis, maka, ilmu pelet itu belum mengenai sasarannya. Tapi, bila hanya terbakar separuh, itu pertanda ilmu pelet telah mengenai sasarannya.

3 . Untuk media penyembuhan
Ambillah satu botol air mineral dengan tata cara sebagai berikut :
- Bakar buhur ambar
- Peganglah botol air mineral dengan kedua tangan.
- Bacalah sanad atau tawassul terlebih dahulu. Lalu mohonkan suatu kesembuhan pada sang Kholiq secara tulus dan ikhlas.
- Bacalah ayatul Kursy berulang-ulang, sambil pikiran terfokus pada air mineral tersebut sampai adanya suatu perubahan. Dengan kata lain, kita akan merasakan suatu hawa dingin pada air mineral yang kita pegang. Seolah air tersebut diberi es di dalamnya. Bila sudah begitu, maka, teruskan dengan membaca do’a sebanyak 3x.

4 . Memperlancar rizqi
Coba ikuti kiat berikut ini:
- Setiap usai sholat fardhu dawamkanlah ayatul Kursy.
- Tawassul (seikhlasnya) ayatul Kursy 11x dan doanya 7x, lakukan cara tersebut setiap hari. Insya Allah, suatu kerezekian maha dahsyat akan mengiringi hidup Anda.

5 . Zimat pagar ghoib
Pagarlah rumah atau tempat usaha Anda dengan sarana magis ayatul Kursy. Dengan cara sebagai berikut :
- Tulislah dalam sehelai kertas, dari tawassul ayatul Kursy hingga sampai kedoanya dengan tinta ja’faron super, dan tempelkan di atas pintu rumah. Niscaya akan aman dari marabahaya bersifat hitam.

6 . Azimat kerezekian
Sebagai penarik rizki 4 penjuru mata angina. Lakukan cara seperti No. 5 di atas. Dan masukkan azimat tersebut pada laci uang di toko/warung Anda. Insya Allah, suatu keberuntungan akan selalu menyertai.

7 . Sarana kecerdasan akal
- Ambil kemenyan Arab putih sebesar kuku anak-anak, masukkan kemenyan tersebut pada air susu panas.
- Bakar buhur ambar, lalu bacalah tawassul sebagai suatu kunci, kemudian diteruskan dengan membaca ayatul Kursy 3x, serta doanya 3x.

8 . Sarana penarik mimpi
Bagi muda-mudi yang sedang dilanda asmara, tentunya amatl ingin bila sang pujaan hati selalu memimpikan kita. Dan semua itu bisa terlaksana dengan suatu kiat sebagai berikut :
- Ambil satu daun sirih (langsung dipetik dari pohonnya), kemudian tulis nama yang akan dituju berikut nama kita sendiri di atas daun sirih tersebut.
- Bakar buhur ambar dan asapi daun sirih magis tersebut.
- Baca tawassul, lalu ayatul Kursy sebanyak 17x ditutup dengan doa sebanyak 7x. Setelah selesai letakkan daun sirih magis itu di bawah bantal untuk ditiduri. Niscaya, dalam hitungan jam, sang pujaan hati pun akan memimpikan kita.

9 . Selamat dari suatu masalah
- Ambil garam kasar yang masih murni, masukkan dalam segelas air putih. Kemudian tulis nama-nama orang yang bermasalah dengan kita, dan masukkan ke dalam air garam tersebut.
- Bakar buhur ambar dan asapilah air garam di atasnya sekitar menit.
- Baca tawassul seikhlasnya, lalu diteruskan dengan membaca ayatul Kursy sebanyak 21x, kemudian doa 11x.
- Buang air garam tersebut di depan pintu rumah kita. Niscaya orang yang punya masalah akan enggan atau malas menagihnya.


10. Sebagai sarana pengisian benda bertuah
Untuk spirituallis ilmu ayatul Kursy yang menginginkan suatu pengisian kedigjayaan ataupun lainnya, ada baiknya mengikuti cara sebagai berikut :
- Puasa bila ruhin (tanpa makan yang bernyawa) selama 17 hari.
- Setiap jam 23.00, sholat hajat 2 rakaat, sesudahnya bakar buhur ambar sebagai sarana dan sunnaturrosul.
- Baca tawassul seikhlasnya. Lalu baca ayatul Kursy sebanyak 121x, dan doanya sebanyak 41x, lakukan cara seperti di atas selama 17 malam berturut-turut.
- Sebagai sarana pengisian atau yang ingin diisi, ambil batu akik, kulit kijang, macan, gaman, dan lain sebagainya.
- Bakar buhur ambar dan asapi benda yang akan kita isi di atasnya + 5 menit, lalu masukkan benda tersebut pada segelas air putih.
- Baca ritual seperti diatas dengan hitungan ayatul Kursy sebanyak 21x dan doanya 11x, bila sampai di (….) hilangkan kalimat di dalamnya, diganti dengan tujuan pengisian.
Untuk membuktikan masuk atau tidaknya suatu pengisian, maka, lakukan cara sebagai berikut :
- Ambil benda yang sudah diisi. Lalu carilah kamar kosong dan tutup pintu kamar tersebut.
- Untuk penerangan, cukup nyalakan sebatang lilin dan letakkan di lantai.
- Mulailah duduk bersila + 1 meter dari nyala lilin.
- Fokuskan mata kita ke api lilin + 30 menit. Pada saat ini, mata jangan sekali-kali terpejam. Bila waktu sudah dianggap cukup, ambil benda yang barusan diisi dan tatap seperti halnya waktu menatap api lilin tadi. Bila benda tersebut memendarkan cahaya berkunang-kunang dan mempunyai warna hijau, kuning, putih, hitam maupun merah, semua itu sudah menandakan isian yang tadi dilakukan sudah masuk ke dalamnya. Dan itulah yang disebut dengan isian PAMOR MAGIS.
Demikianlah 10 keutamaan ayat Kursy menurut yang pernah penulis pelajari dari beberapa orang guru. Karena alasan teknis, memang ada beberapa bagian yang terpaksa penulis tidak beberkan dalam sajian ini. semoga bermanfaat

SIAPAKAN SYEH ABDUL QODIR JAELANI

Sering kita mendengar tentang nama seorang sufi besar dan ulama besar bernama Syekh Abdul Qodir Jaelani, atau ada yang menyebut Jiilani. Siapakah sebenarnya beliau? Apa yang menjadi pandangan beliau yang jelas tentu tetap berpegang pada junjungan kita Nabi Besar Sayyidina Muhammad SAW…berikut informasi dikumpulkan dari berbagai macam sumber…

Syeikh Abdul Qodir Jaelani (bernama lengkap Muhy al-Din Abu Muhammad Abdul Qodir ibn Abi Shalih Zango Dost al-Jaelani) lahir di Jailan atau Kailan tahun 470 H/1077 M, sehingga diakhir nama beliau ditambahkan kata Al Jailani atau Al Kailani atau juga Al Jiliydan.(Biaografi beliau dimuat dalam Kitab Adz Dzail ‘Ala Thabaqil Hanabilah I/301-390, nomor 134, karya Imam Ibnu Rajab Al Hambali). Beliau wafat pada hari Sabtu malam, setelah maghrib, pada tanggal 9 Rabi’ul Akhir di daerah Babul Azajwafat di Baghdad pada 561 H/1166 M.

Dalam usia 8 tahun ia sudah meninggalkan Jilan menuju Baghdad pada tahun 488 H/1095 M. Karena tidak diterima belajar di Madrasah Nizhamiyah Baghdad, yang waktu itu dipimpin Ahmad al-Ghazali, yang menggantikan saudaranya Abu Hamid al-Ghazali.

Masa Muda

Beliau meninggalkan tanah kelahiran, dan merantau ke Baghdad pada saat beliau masih muda. Di Baghdad belajar kepada beberapa orang ulama’ seperti Ibnu Aqil, Abul Khatthat, Abul Husein Al Farra’ dan juga Abu Sa’ad Al Muharrimi. Beliau belajar sehingga mampu menguasai ilmu-ilmu ushul dan juga perbedaan-perbedaan pendapat para ulama’. Suatu ketika Abu Sa’ad Al Mukharrimi membangun sekolah kecil-kecilan di daerah yang bernama Babul Azaj. Pengelolaan sekolah ini diserahkan sepenuhnya kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani. Beliau mengelola sekolah ini dengan sungguh-sungguh. Bermukim disana sambil memberikan nasehat kepada orang-orang yang ada tersebut. Banyak sudah orang yang bertaubat setelah mendengar nasehat beliau. Banyak orang yang bersimpati kepada beliau, lalu datang ke sekolah beliau, sehingga sekolah itu tidak muat menampungnya.

Murid-murid beliau banyak yang menjadi ulama’ terkenal. Seperti Al Hafidz Abdul Ghani yang menyusun kitab Umdatul Ahkam Fi Kalami Khairil Anam. Juga Syeikh Qudamah penyusun kitab fiqh terkenal Al Mughni.

Perkataan ulama tentang beliau : Syeikh Ibnu Qudamah rahimahullah ketika ditanya tentang Syeikh Abdul Qadir, beliau menjawab, ” kami sempat berjumpa dengan beliau di akhir masa kehidupannya. Beliau menempatkan kami di sekolahnya. Beliau sangat perhatian terhadap kami. Kadang beliau mengutus putra beliau yang bernama Yahya untuk menyalakan lampu buat kami. Beliau senantiasa menjadi imam dalam shalat fardhu.”

Syeikh Ibnu Qudamah sempat tinggal bersama beliau selama satu bulan sembilan hari. Kesempatan ini digunakan untuk belajar kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani sampai beliau meninggal dunia. (Siyar A’lamin NubalaXX/442). Beliau adalah seorang ‘alim. Beraqidah Ahlu Sunnah, mengikuti jalan Salafush Shalih. Dikenal banyak memiliki karamah-karamah. Tetapi banyak (pula) orang yang membuat-buat kedustaan atas nama beliau. Kedustaan itu baik berupa kisah-kisah, perkataan-perkataan, ajaran-ajaran, “thariqah” yang berbeda dengan jalan Rasulullah, para sahabatnya, dan lainnya. Diantaranya dapat diketahui dari perkataan Imam Ibnu Rajab, ”

Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang yang diagungkan pada masanya. Diagungkan oleh banyak para syeikh, baik ‘ulama dan para ahli zuhud. Beliau banyak memiliki keutamaan dan karamah. Tetapi ada seorang yang bernama Al Muqri’ Abul Hasan Asy Syathnufi Al Mishri (Nama lengkapnya adalah Ali Ibnu Yusuf bin Jarir Al Lakh-mi Asy Syath-Nufi. Lahir di Kairo tahun 640 H, meninggal tahun 713 H. Dia dituduh berdusta dan tidak bertemu dengan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani) mengumpulkan kisah-kisah dan keutamaan-keutamaan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam tiga jilid kitab. Dia telah menulis perkara-perkara yang aneh dan besar (kebohongannya ). Cukuplah seorang itu berdusta, jika dia menceritakan yang dia dengar. Aku telah melihat sebagian kitab ini, tetapi hatiku tidak tentram untuk berpegang dengannya, sehingga aku tidak meriwayatkan apa yang ada di dalamnya. Kecuali kisah-kisah yang telah masyhur dan terkenal dari selain kitab ini. Karena kitab ini banyak berisi riwayat dari orang-orang yang tidak dikenal. Juga terdapat perkara-perkara yang jauh ( dari agama dan akal ), kesesatan-kesesatan, dakwaan-dakwaan dan perkataan yang batil tidak berbatas. (Seperti kisah Syeikh Abdul Qadir menghidupkan ayam yang telah mati, dan sebagainya.) semua itu tidak pantas dinisbatkan kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani rahimahullah. Kemudian aku dapatkan bahwa Al Kamal Ja’far Al Adfwi (Nama lengkapnya ialah Ja’far bin Tsa’lab bin Ja’far bin Ali bin Muthahhar bin Naufal Al Adfawi. Seoarang ‘ulama bermadzhab Syafi’i. Dilahirkan pada pertengahan bulan Sya’ban tahun 685 H. Wafat tahun 748 H di Kairo. Biografi beliau dimuat oleh Al Hafidz di dalam kitab Ad Durarul Kaminah, biografi nomor 1452.) telah menyebutkan, bahwa Asy Syath-nufi sendiri tertuduh berdusta atas kisah-kisah yang diriwayatkannya dalam kitab ini.”(Dinukil dari kitab At Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq, hal. 509, karya Syeikh Abdul Qadir bin Habibullah As Sindi, Penerbit Darul Manar, Cet. II, 8 Dzulqa’dah 1415 H / 8 April 1995 M.). Imam Ibnu Rajab juga berkata, ” Syeikh Abdul Qadir Al Jailani rahimahullah memiliki pemahaman yang bagus dalam masalah tauhid, sifat-sifat Allah, takdir, dan ilmu-ilmu ma’rifat yang sesuai dengan sunnah. Beliau memiliki kitab Al Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq, kitab yang terkenal. Beliau juga mempunyai kitab Futuhul Ghaib. Murid-muridnya mengumpulkan perkara-perkara yang berkaitan dengan nasehat dari majelis-majelis beliau. Dalam masalah-masalah sifat, takdir dan lainnya, ia berpegang dengan sunnah. Beliau membantah dengan keras terhadap orang-orang yang menyelisihi sunnah.”

Syeikh Abdul Qadir Al Jailani menyatakan dalam kitabnya, Al Ghunyah, ” Dia (Allah ) di arah atas, berada diatas ‘arsyNya, meliputi seluruh kerajaanNya. IlmuNya meliputi segala sesuatu.” Kemudian beliau menyebutkan ayat-ayat dan hadist-hadist, lalu berkata ” Sepantasnya menetapkan sifat istiwa’ ( Allah berada diatas ‘arsyNya ) tanpa takwil ( menyimpangkan kepada makna lain ). Dan hal itu merupakan istiwa’ dzat Allah diatas arsy.” (At Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq, hal. 515). Ali bin Idris pernah bertanya kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, ” Wahai tuanku, apakah Allah memiliki wali (kekasih ) yang tidak berada di atas aqidah ( Imam ) Ahmad bin Hambal?” Maka beliau menjawab, ” Tidak pernah ada dan tidak akan ada.”( At Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq, hal. 516).

Perkataan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani tersebut juga dinukilkan oleh Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab Al Istiqamah I/86. Semua itu menunjukkan kelurusan aqidahnya dan penghormatan beliau terhadap manhaj Salaf.

Sam’ani berkata, ” Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah penduduk kota Jailan. Beliau seorang Imam bermadzhab Hambali. Menjadi guru besar madzhab ini pada masa hidup beliau.” Imam Adz Dzahabi menyebutkan biografi Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam Siyar A’lamin Nubala, dan menukilkan perkataan Syeikh sebagai berikut,”Lebih dari lima ratus orang masuk Islam lewat tanganku, dan lebih dari seratus ribu orang telah bertaubat.”

Imam Adz Dzahabi menukilkan perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan Syeikh Abdul Qadir yang aneh-aneh sehingga memberikan kesan seakan-akan beliau mengetahui hal-hal yang ghaib. Kemudian mengakhiri perkataan, ”Intinya Syeikh Abdul Qadir memiliki kedudukan yang agung. Tetapi terdapat kritikan-kritikan terhadap sebagian perkataannya dan Allah menjanjikan (ampunan atas kesalahan-kesalahan orang beriman ). Namun sebagian perkataannya merupakan kedustaan atas nama beliau.”( Siyar XX/451 ). Imam Adz Dzahabi juga berkata, ” Tidak ada seorangpun para kibar masyasyeikh yang riwayat hidup dan karamahnya lebih banyak kisah hikayat, selain Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, dan banyak diantara riwayat-riwayat itu yang tidak benar bahkan ada yang mustahil terjadi“.

Syeikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali berkata dalam kitabnya, Al Haddul Fashil,hal.136, ” Aku telah mendapatkan aqidah beliau ( Syeikh Abdul Qadir Al Jailani ) didalam kitabnya yang bernama Al Ghunyah. (Lihat kitab Al-Ghunyah I/83-94) Maka aku mengetahui bahwa dia sebagai seorang Salafi. Beliau menetapkan nama-nama dan sifat-sifat Allah dan aqidah-aqidah lainnya di atas manhaj Salaf. Beliau juga membantah kelompok-kelompok Syi’ah, Rafidhah,Jahmiyyah, Jabariyyah, Salimiyah, dan kelompok lainnya dengan manhaj Salaf.” (At Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq, hal. 509, karya Syeikh Abdul Qadir bin Habibullah As Sindi, Penerbit Darul Manar, Cet. II, 8 Dzulqa’dah 1415 H / 8 April 1995 M.)

Inilah tentang beliau secara ringkas. Seorang ‘alim Salafi, Sunni, tetapi banyak orang yang menyanjung dan membuat kedustaan atas nama beliau. Sedangkan beliau berlepas diri dari semua kebohongan itu. Wallahu a’lam bishshawwab.

Kesimpulannya beliau adalah seorang ‘ulama besar. Apabila sekarang ini banyak kaum muslimin menyanjung-nyanjungnya dan mencintainya, maka itu adalah suatu kewajaran. Bahkan suatu keharusan. Akan tetapi kalau meninggi-ninggikan derajat beliau di atas Rasulullah shollallahu’alaihi wasalam, maka hal ini merupakan kekeliruan yang fatal. Karena Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasalam adalah rasul yang paling mulia diantara para nabi dan rasul. Derajatnya tidak akan terkalahkan disisi Allah oleh manusia manapun. Adapun sebagian kaum muslimin yang menjadikan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani sebagai wasilah ( perantara ) dalam do’a mereka, berkeyakinan bahwa do’a seseorang tidak akan dikabulkan oleh Allah, kecuali dengan perantaranya. I

Jadi sudah menjadi keharusan bagi setiap muslim untuk memperlakukan para ‘ulama dengan sebaik mungkin, namun tetap dalam batas-batas yang telah ditetapkan syari’ah.

Pada tahun 521 H/1127 M, dia mengajar dan berfatwa dalam semua madzhab pada masyarakat sampai dikenal masyarakat luas. Selama 25 tahun Abdul Qadir Jaelani menghabiskan waktunya sebagai pengembara sufi di Padang Pasir Iraq dan akhirnya dikenal oleh dunia sebagai tokoh sufi besar dunia Islam. Selain itu dia memimpin madrasah dan ribath di Baghdad yang didirikan sejak 521 H sampai wafatnya di tahun 561 H. Madrasah itu tetap bertahan dengan dipimpin anaknya Abdul Wahab (552-593 H/1151-1196 M), diteruskan anaknya Abdul Salam (611 H/1214 M). Juga dipimpin anak kedua Abdul Qadir Jaelani, Abdul Razaq (528-603 H/1134-1206 M), sampai hancurnya Baghdad pada tahun 656 H/1258 M.

Syeikh Abdul Qadir Jaelani juga dikenal sebagai pendiri sekaligus penyebar salah satu tarekat terbesar didunia bernama Tarekat Qodiriyah.

Awal Kemasyhuran Al-Jaba’I berkata bahwa Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani juga berkata kepadanya, “tidur dan bangunku sudah diatur. Pada suatu saat, dalam dadaku timbul keinginan yang kuat untuk berbicara. Begitu kuatnya sampai aku merasa tercekik jika tidak berbicara. Dan ketika berbicara, aku tidak dapat menghentikannya. Pada saat itu ada dua atau tiga orang yang mendengarkan perkataanku. Kemudian mereka mengabarkan apa yang aku ucapkan kepada orang-orang, dan merekapun berduyun-duyun mendatangiku di masjid Bab Al-Halbah. Karena tidak memungkinkan lagi, aku dipindahkan ke tengah kota dan dikelilingi dengan lampu. Orang-orang tetap datang di malam hari dan memakai lilin dan obor dan memenuhi tempat tersebut. Kemudian aku dibawa keluar kota dan ditempatkan di sebuah mushalla. Namun orang-orang tetap datang kepadaku, dengan mengendarai kuda, unta bahkan keledai dan menempati tempat disekelilingku. Saat itu hadir sekitar 70 orang para wali RadhiAllahu anhum.

Kemudian Syaikh Abdul Qadir melanjutkan, “Aku melihat Rasululloh SAW sebelum dzuhur, beliau berkata kepadaku, ’anakku, mengapa engkau tidak berbicara ?’. ’Ayahku, bagaimana aku yang non arab ini berbicara di depan orang-orang fasih dari Baghdad?’. Beliau berkata, ’buka mulutmu’, lalu beliau meniup 7 kali ke dalam mulutku kemudian berkata, ”bicaralah dan ajak mereka ke jalan Allah dengan hikmah dan peringatan yang baik”. Setelah itu aku shalat dzuhur dan duduk dan mendapati jumlah yang sangat luar biasa banyaknya sehingga membuatku gemetar. Kemudian aku melihat Ali r.a. datang dan berkata, ’buka mulutmu’. Beliau lalau meniup 6 kali kedalam mulutku dan ketika aku bertanya kepadanya mengapa beliau tidak meniup 7 kali seperti yang dilakukan Rasululloh SAW, beliau menjawab bahwa beliau melakukan itu karena rasa hormat beliau kepada RasuluLloh SAW. Kemudian akku berkata, ’Pikiran, sang penyelam, mencari mutiara ma’rifah dengan menyelami laut hati, mencampakkannya ke pantai dada , dilelang oleh lidah sang calo, kemudian dibeli dengan permata ketaatan dalam rumah yang diizinkan Allah untuk diangkat’”. Beliau kemudian menyitir :

Idan untuk wanita seperti Laila seorang pria dapat membunuh dirinya, dan menjadikan maut dan siksaan sebagai sesuatu yang manis

Dalam beberapa manuskrip saya mendapatkan Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani berkata, ”Sebuah suara berkata kepadaku saat aku berada di pengasingan diri, ‘kembali ke Baghdad dan ceramahilah orang-orang’. Akupun masuk Baghdad dan menemukan para penduduknya dalam kondisi yang tidak aku sukai dan karena itulah aku tidak jadi mengikuti mereka’. ‘sesungguhnya’ kata suara tersebut ,’mereka akan mendapatkan manfaat dari keberadaan dirimu’.

‘Apa hubungan mereka dengan keselamatan agamaku / keyakinanku’ tanyaku.

‘Kembali (ke Baghdad) dan engkau akan mendapatkan keselamatan agamamu’ jawab suara itu.

Akupun menbuat 70 perjanjian dengan Allah. Diantaranya adalah tidak ada seorangpun yang menentangku dan tidak ada seorang muridku yang meninggal kecuali dalam keadaan bertaubat. Setelah itu, aku kembali ke Baghdad dan mulai berceramah. Suatu ketika saat aku berceramah , aku melihat sebuah cahaya terang benderang mendatangi aku. ‘Apa ini dan ada apa?’tanyaku. ‘Rasululloh SAW akan datang menemuimu untuk memberikan selamat’ jawab sebuah suara. Sinar tersebut makin membesar dan aku mulai masuk dalam kondisi spiritual yang membuatku setengah sadar. Lalu aku melihat RasuLulloh SAW di depan mimbar, mengambang di udara dan memanggilku, ’wahai Abdul Qadir’. Begitu gembiranya aku dengan kedatangan RasuluLloh SAW , aku melangkah naik ke udara menghampirinya. Beliau meniup ke dalam mulutku 7 kali. Kemudian Ali datang dan meniup ke dalam mulutku 3 kali. ’mengapa engkau tidak melakukan seperti yang dilakukan RasuluLloh SAW?’ tanyaku kepadanya. ‘sebagai rasa hormatku kepada Rasulullah SAW‘ jawab beliau.

RasuluLlah SAW kemudian memakaikan jubah kehormatan kepadaku. ‘apa ini ?’ tanyaku. ‘ini’ jawab Rasulullah, ’adalah jubah kewalianmu dan dikhususkan kepada orang-orang yang mendapat derajad Qutb dalam jenjang kewalian’. Setelah itu , akupun tercerahkan dan mulai berceramah.

Saat Khidir as. Datang hendak mengujiku dengan ujian yang diberikan kepada para wali sebelumku, Allah membukakan rahasianya dan apa yang akan di katakannya kepadaku. Aku berkata kepadanya, ”Wahai Khidir, apabila engkau berkata kepadaku ’Engkau tidak akan sabar kepadaku’, maka aku akan berkata kepadamu ‘Engkau tidak akan sabar kepadaku’. Wahai Khidir, Engkau termasuk golongan Israel sedangkan aku termasuk golongan Muhammad, maka inilah aku dan engkau. Aku dan engkau seperti sebuah bola dan lapangan, yang ini Muhammad dan yang ini Ar-Rahman, ini kuda berpelana, busur terentang dan pedang terhunus.” Al-Khattab pelayan Syaikh Abdul QAdir meriwayatkan bahwa suatu hari ketika beliau sedang berceramah tiba-tiba beliau berjalan naik ke udara dan berkata, “Hai orang Israel, dengarkan apa yang dikatakan oleh kaum Muhammad” lalu kembali ke tempatnya. Saat ditanya mengenai hal tersebut beliau menjawab, ”Tadi Abu Abbas Al-Khidir as lewat, maka akupun berbicara kepadanya seperti yang kalian dengar tadi dan ia berhenti”.

Guru dan teladan kita Syaikh Abdul Qadir Al-Jilli berkata,” seorang Syaikh tidak dapat dikatakan mencapai puncak spiritual kecuali apabila karakter berikut ini telah mendarah daging dalam dirinya yaitu :

Dua karakter dari Allah yaitu dia menjadi seorang yang Sattar (menutup aib) dan Ghaffar (Maha pemaaf).

Dua karakter dari RasuluLlah SAW yaitu penyayang dan lembut

Dua karakter dari Abu Bakar yaitu jujur dan dapat dipercaya.

Dua karakter dari Umar yaitu amar ma’ruf nahi munkar

Dua karakter dari Utsman yaitu dermawan dan bangun (tahajjud) pada waktu orang lain sedang tidur.

Dua karakter dari Ali yaitu aalim (cerdas/intelek) dan pemberani.

Masih berkenaan dengan pembicaraan di atas dalam bait syair yang dinisbatkan kepada beliau dikatakan :

Bila lima perkara tidak terdapat dalam diri seorang syaikh maka ia adalah Dajjal yang mengajak kepada kesesatan.

Dia harus sangat mengetahui hukum-hukum syariat dzahir, mencari ilmu hakikah dari sumbernya, hormat dan ramah kepada tamu, lemah lembut kepada si miskin, mengawasi para muridnya sedang ia selalu merasa diawasi oleh Allah

Syaikh Abdul Qadir juga menyatakan bahwa Syaikh Al-Junaid mengajarkan standar Al-Qur’an dan Sunnah kepada kita untuk menilai seorang Syaikh. Apabila ia tidak hapal Al-Qur’an, tidak menulis dan menghapal Hadits, maka dia tidak pantas untuk diikuti.

Menurut saya (penulis buku) yang harus dimiliki seorang Syaikh ketika mendidik seseorang adalah dia menerima si murid untuk Allah, bukan untuk dirinya atau alasan lainnya. selalu menasihati muridnya, mengawasi muridnya dengan pandangan kasih. Lemah lembut kepada muridnya saat sang murid tidak mampu menyelesaikan Riyadhah. Dia juga harus mendidik si murid bagaikan anak sendiri dan orang tua penuh dengan kasih dan kelemah lembutan dalam mendidik anakknya. Oleh karena itu dia selalu memberikan yang paling mudah kepada si murid dan tidak membebaninya dengan sesuatu yang tidak mampu dilakukannya. Dan setelah sang muuriid bersumpah untuk bertobat dan selalu taat kepada Allah baru sang syaikh memberikan yang lebih berat kepadanya. Sesungguhnya bai’at bersumber dari hadits RasuluLlah SAW ketika beliau mengambil bai’at para sahabatnya.

Kemudian dia harus mentalqin si murid dengan zikir lengkap dengan silsilahnya. Sesungguhnya Ali ra. Bertanya kepada RasuluLloh SAW, ‘Yaa Rasulullah, jalan manakah yang terdekat untuk sampai kepada Allah, paling mudah bagi hambanya dan paling afdhal di sisi Nya. RasuluLlah berkata,’Ali, hendaknya jangan putus berzikir (mengingat) kepada Allah dalam khalwat (kontemplasinya)’. Kemudian Ali ra. Kembali berkata , ‘Hanya demikiankah fadhilah zikir, sedangkan semua orang berzikir’. RasuluLlah berkata,’Tidak hanya itu wahai Ali, kiamat tidak akan terjadi di muka bumi ini selama masih ada orang yang mengucapkan “Allah” “Allah”. ‘Bagai mana aku berzikir?’. Tanya Ali. RasuluLlah bersabda, ’dengarkan apa yang aku ucapkan. Aku akan mengucapkannya sebanyak tiga kali dan aku akan mendengarkan engkau mengulanginya sebanyak tiga kali pula’. Lalu RasuluLlah berkata, “Laa ilaaha illallah” sebanyak tiga kali dengan mata terpejam dan suara kjeras. Ucapan tersebut di ulang oleh Ali dengan cara yang sama RasuluLlah lakukan. Inilah asal talqin kalimat Laa ilaaha Illallah. Semoga Allah memberikan taufiknya kepada kita dengan kalimat tersebut”.

Syaikh Abdul Qadir berkata, ”Kalimat tauhid akan sulit hadir pasda seorang individu yang belum di talqin dengan zikir bersilsilah kepada RasulluLlah oleh Mursyidnya saat menghadapi sakaratil maut”.

Karena itulah Syaikh Abdul Qadir selalu mengulang-ulang syair yang berbunyi : Wahai yang enak diulang dan diucapkan (kalimat tauhid) jangan engkau lupakan aku saat perpisahan (maut).
Dikumpulkan dari berbagai macam sumber

Menembus alam Jin

Banyak orang yang ingin menembus alam jin, atau mengundang mereka. Ternyata, untuk mewujudkan impian ini bukanlah pekerjaan mudah. Ada tahapan-tahapan yang harus kita kuasai, sebelum kita memulai ritual memembus alam jin. Seperti apakah itu…?

Budaya hidup yang Hedonis yang menitikberatkan pada kepuasaan materi, pada akhirnya turut menggiring manusia untuk selalu mengedepankan rasionalitas dalam ukuran akal semata. Pemahaman ilmu batin atau keparanormalan menjadi terabaikan, sebab bidang ilmu ini dianggap tidaklah memenuhi ukuran aspek materialistik. Akibatnya, adat leluhur kian terkikis, bahkan cenderung dilupakan. Norma-norma ajaran nenek moyang, misalnya saja ajaran para Wali, sudah mulai pudar dan dianggap usang.
Seiring dengan terjadinya kecenderungan itu para ahli khoarik, pertapa dan ahli batin lainnya mulai sulit dicari. Hal ini memang seiring dengan perkembangan zaman yang lebih terfokus pada hal yang bersifat teknologi, iptek, ata sayen. Sementara aspek-aspek keilmuan di luar itu hanya dianggap takhyul, atau bahkan dongeng isapan jempol.Kendati demikian, sebentuk keyakinan masih tetap saja muncul di hati para pencari ilmu bersifat batiniah. Mereka masih punya rasa percaya diri untuk mencari suatu kemaslahatan tentang ilmu Allah SWT, dalam mengarungi kebesaranNya lewat kehidupan makhluk tak kasat mata.
Hanya saja dalam merilis ilmu supranatural di zaman sekarang memang tak semudah seperti yang kita bayangkan. Walau dalam kenyataannya banyak jasa paranormal yang memberikan layanan khusus seputar ilmu supranatural, namun semuanya lebih terfokus kearah produk jadi atau instan, bukan mengarah ke jalur olah batin yang pada intinyab mengajarkan bagaimana kita bisa dekat dengan mereka, para makhluk yang ada dalam di mensi lain.
Lewat pemahaman ahli Al-Hikmah, sesungguhnya di zaman melinium akhir seperti sekarang ini, amatlah sulit mencapai puncak keberhasilan dalam mengolah batin secara akurat. Mengapa? Sebab di samping kita hidup di era yang penuh akan godaan duniawi yang stiap saat selalu kita lihat dan begitu memikat, di sisi lainnya faktor penghayatan terhadap ilmu juga semakin kurang menunjang. Contoh kasus paling rumit sepeti susahnya mencari guru spiritual. Ditambah lagi sulit mencari tempat-tempat yang sepi dan tenang untuk berkhalwat, sebab kini hampir semua tempat sudah mulai ramai, sehingga ketenangan batin kita mudah terganggu karenanya.
Dalam hal keyakinan, semangat dan penghayatan dalam hal ilmu supranatural di masa kini semakin dangkal, bahkan cenderung dianggap remah. Padahal, inilah salah satu faktor penentu dalam menapaki ilmu bersifat kebatinan, yang pada akhirnya seringkali gagal di tengah jalan.
Sebagai suatu pemahaman, kunci dasar untuk bisa menguasai bermacam sifat supranatural terdiri dari tiga bagian, yaitu: semangat dan keyakinan, guru pembimbing, dan pengontrolan hati.

SEMANGAT DAN KEYAKINAN
Untuk memulai menjadi seorang suprantural, kita dituntut agar terus bersemangat secara alamiah tanpa ada perasaan terbebani maupun keterpaksaan. Makna semangat dan keyakinan ini terbagi menjadi dua hal, yakni yang keluar dari pikiran atau kemudian menjelma menjadi semangat, dan yang keluar dari sifat hati yang kemudian berwujud menjadi keyakinan.
Semangat yang berada dalam pikiran biasanya hanya ada di permukaan atau dzohir saja, dan seterusnya akan menjadi suatu kegagalan, jika hal ini tidak dilandasi dengan adanya keyakinan yang kuat dalam hati sanubari kita. Sebagai contoh, kita disuruh menjalankan puasa dan wiridan selama 7 hari berturut-turut. Jika kita hanya punya semangat tapi tidak punya keyakinan, maka kita akan ragu dan selanjutnya kegagalanlah yang kita hadapi. walnya kita memang bersemangat, namun setelah menjalani dua malam berturut-turut dan kelelahan serta kejenuhan mulai terasa, maka seketika pikiran kita menjadi kacau, rasa capek, malas, takut, lapar dan lain sebagainya akan mudah mempengaruhi organ tubuh kita sehingga niat membatalkan puasa ini akan mudah sekali kita jumpai.
Sedangkan “semangat yang keluar dari sifat hati” atau keyakinan, biasanya akan terus dijaga oleh seorang supranaturalis sejati. Sebab, rasa tanggungjawab untuk sampai mengakhiri masa ritual lebih diutamakan, sehingga hawa pikiran negative bisa ditutup dengan serapat-rapatnya.

GURU PEMBIMBING
Dalam memahami ilmu supranatural, guru pembimbing sangat berperan dalam menentukan suatu keberhasilan ilmu bagi anak didiknya. Disamping sang guru bisa mengarahkan tentang sebuah arti keyakinan, sang guru juga bisa memberi kesemangatan secara akurat sehingga sang murid akan mudah mengikuti jejak atau ajaran-ajarannya.

PENGONTROLAN HATI
Bila seorang supranatural sudah bisa memahami tentang makna semangat, keyakinan dan penghayatan ilmu yang diberikan lewat bimbangan guru spiritualisnya, maka sang supranaturalis tadi tinggal mengolah keyakinannya sendiri dengan terus mengontrol kepekaan hati sehingga apa yang diinginkannya akan mudah tercapai.
Nah, sebagai penghayatan yang lebih luas tentang seputar ilmu supranatural, berikut ini Penulis akan membeberkan rahasia menembus dimensi alam jin. Hanya saja, dalam pembedaranya nanti, penulis akan memaparkan lewat tahapan demi tahapan. Maksudnya tiada lain agar bagi mereka yang suka akan dunia mistik, bisa dengan mudah memahaminya. Seperti apakah tahapannya? Inilah uraian selengkapnya…:
Lewat pemahaman yang disarikan dari kitab Manba’u Usulul Hikmah Bimuallif, karangan Imam Ali Albuny, diterangkan sebagai berikut:
Bahwa setiap manusia yang menginginkan berjumpa atau masuk ke alam bangsa jin, maka dia harus bisa melewati dua alam terlebih dahulu, yaitu: Alamul Ahmar dan Alamul Abdul Jumud.
Di samping hal tersebut, kita juga harus bisa memahami tentang pintu-pintu gaib yang bakal kita tempuh atau kita lalui. Mengapa? Sebab, sedikit saja kita salah jalan, bukan bangsa jin (dalam hal ini yang dimaksud adalah Jin Muslim-Pen) yang bakal kita temui, melainkan bangsa alam lain yang samar-samar dan tak kasat mata. Walhasil, bukan keinginan kita yang akan tercapai, melaikan kefatalan dan tipu muslihat dari bangsa gaib yang menyesatkan itu yang akan kita terima.
Mengenai arti alam sendiri, jauh-jauh para ulama sudah menuliskannya di beberapa kitab. Salah satunya seperti pendapat dari Imam Bujeremi, dalam kitabnya “IQNA”. Imam Bujeremi menuliskan beberapa tingkatan alam yang terdiri dari makhluk tak kasat mata, dimulai dari alam manusia, Ahmar, Abdul Jumud, Ahyar, Jin, Azrak, Khoarik, Thurobi, Barri, Adli, Sama’, Majazi, Malaikat, Jabarut, Qolam, dan Arsy.
Nah, dari kehidupan makhluk-makhluk yang berada di alamnya masing-masing, manusia bisa saja menemui atau menembus ke salah satu alam yang diinginkan bila manusia itu sendiri memang sudah cukup ilmu dan pengetahuan untuk menembusnya.
Mari kita kembali ke tahapan menembus dimensi alam jin. Lewat pembedaran yang sama dari kitab “Manba”u Usulul Hikmah”, dijabarkan bahwa siapapun orangnya bisa menembus dimensi alam jin apabila manusia itu sendiri sudah menguasai dua alam sebagai tingkatan alam dibawahnya, yakni alam Ahmar dan alam Abdul Jumud.
Alam Ahmar: Sebuah alam yang dihuni jutaan makhluk tak kasat mata yang menguasai bumi dan lautan. Ahmar juga disebut dengan istilah “Bangsa Lelembut” yang masih keturunan dari bangsa manusia lewat silsilah Anfus, anak dari Nabiyullah Syiet, yang diturunkan lewat zaman sanghiyang. Yang termasuk ke dalam golongan penghuni Alam Ahmar ini adalah: Nyi Roro Kidul, Dewi Lanjar, dan seluruh wadya balanya.
Abdul Jumud: Sebuah alam yang dihuni oleh bangsa makhluk tak kasat mata yang menguasai bumi, batu dan pepohonan. Abdul Jumud disini disebut juga dengan istilah “Dedemit”. Mereka juga masih keturunan bangsa manusia dari zaman Togog. Contohnya seperti: Kuntilanak, Memedi, Perkayang dan lain sejenisnya.
Nah, untuk bisa menguasai kedua alam ini, di setiap akan ritual menembus dimensi alam jin, siapkan sesaji berupa: bunga setaman, melati, mawar dan kelapa hijau. Hal seperti ini ditunjukkan untuk menghormati bangsa Ahmar sebagai wasilah jalannya.
Sedangkan untuk melewati alam bangsa Abdul Jumud disarankan agar membakar madat apel jin di awal mau memulai ritual. Niscaya bangsa Abdul Jumud ini akan paham dan tidak mengganggu prosesi ritual yang kita jalankan.
Untuk membuka pintu alam jin sendiri, salah satu rituanya adalah dengan menaburkan terus kemenyan putih yang sudah dihaluskan secara terus menerus. Hanya saja dalam pengenalan menembus alam jin harus sangat hati-hati. Terutama siapa nama dari jin itu sendiri yang akan kita temui.
Di sisi lain, kita sebagai manusia haruslah tahu, kapan waktunya kita menjalankan ritual, dengan ayat apa kita memanggil, lewat pintu mana kita masuk, dan permohonan apa yang kita inginkan. Sebab bangsa jin tidak seperti bangsa manusia pada umumnya. Mereka selalu memakai aturan dan tatakrama yang penuh akan kedisiplinan. Mereka juga bisa dikatakan sangat temperamental dan mudah tersinggung apabila kita bangsa manusia tidak bisa memahami watak dari sifat mereka.
Sebagai suatu kewaspadaan, bangsa jin disini terbagi menjadi dua golongan, yaitu Abyad dan Aswad (Jin Putih/Muslim dan Jin Hitam/Kafir). Di samping itu bangsa jin terdiri dari empat sifat perilaku, tergantung dari alam yang ditempatinya, yakni: tanah, air, bangunan, dan awang-awang (angkasa).
Dari empat sifat yang menjadi tempat tinggal mereka, semua mempunyai perbedaan dalam menerima kita manusia, baik dari segi pemanggilan, ayat atau amalan yang dibaca, maupun sesaji ritual yang disajikan untuk mereka.
Apabila kita tidak memahami secara mendetil tentang ritual untuk menembus ke alam mereka, golongan bangsa Jin Hitam atau Jin Kafir-lah yang akan berperan untuk menemui kita dengan seribu tipu daya yang menyesatkan. Misalnya saja, kita akan diming-imingi kekayaan, harta karun, bisa menarik pusaka dan lain-lain perkara musykil yang tidak bisa diterima akal.
Intinya, pikiran kita akan terus dicecoki oleh bermacam hayalan yang menggiurkan. Ucapan kita jadi ngelantur, mudah emosi, mudah tersinggung, senang menutup diri dalam kamar, suka melamun dan tidak menerima akan nasehat apapun dari orang lain.
Bukan hanya itu saja, golongan jin hitam atau Jin Kafir juga akan terus menjumpai kita dengan taktik berupa kelembutan, serta berperan dalam kebaikan, seperti halnya figure guru gaib yang benar-benar mau mengajarkan seluruh ilmunya kepada kita. Nah, bila sudah seperti ini jadinya, kita sudah melenceng jauh dari jalan yang sebelumnya kita harapkan. Lebih fatal lagi, kita bisa melenceng dari akidah beragama (Islam)
Sekedar tips, apabila dalam suatu ritual yang kita jalani selama ini, seringkali didatangi makhluk-makhluk dari dimensi lain, maka cobalah perhatikan kedatangan mereka. Apabila makhluk lain alam ini datang menjumpai kita dari arah depan, belakang, samping kanan atau kiri, maka janganlah digubris kedatangannya. Sebab cara kedatangan mereka seperti itu sudah jelas menunjukkan bahwa mereka berasal golongan bangsa jin hitam atau Jin Kafir.
Kitab Manba’u Usulul Hikmah sendiri mengupasnya, “Jangan sesekali Anda percaya akan tipu muslihat dari beragam makhluk gaib yang datang dari arah empat penjuru. Sesungguhnya, hanya satu arah yang mereka lewati sebagai teman kita yang benar, yaitu lewat arah atas.”
Lewat pembedaran salah satu tahapan ini, tentu diharapkan akan bisa menjadi bahan intropeksi kita bersama, bahwa sejatinya tidak ada ilmu yang bersifat instant dimuka bumi ini, kecuali kita sendiri mau berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menguasainya.
Nah, untuk tahap terakhir dalam menembus dimensi alam jin, pelajarilah ayat-ayat,ajian, atau amalan pemanggilan secara matang. Sebab, kesemuanya itu akan menentukan suatu pilihan kita untuk bisa memilih, siapa (maksudnya bangsa jin-Pen) yang akan kita temui kelak.
Sebagai bahan dasar, pelajari arti, naktu, huruf, angka, rujukan dan dari mana sumbernya. Bisa juga lewat rahasia huruf Abajadun. Sebab rahasia huruf, Abajadun, memuat 99 keistimewaan, yang mana salah satunya termasuk dari rahasia alam jin itu sendiri. Seperti contoh, huruf Alif yang mempunyai angka 1. Penjaga dari huruf Alif ini adalah malaikat bernama Tholthobausin, dari bangsa gaibnya bernama Ahmar. Ayat dari Alif sendiri adalah Al-Quddus. Dari bangsa gaib yang bernama Ahmar ini sudah jelas masuk dalam katagori huruf Alif.
Jadi pada intinya, apabila kita ingin menembus alam Ahmar atau alam lelembut, maka perbanyaklah dengan membaca ayat Al-Quddus, untuk bilangan angka 1 yang terdapat dalam huruf Alif. Hal itu menunjukkan nama yang dituju, seperti nama Ibu Ratu Kidul jatuh pada naktu: Ya Adzim. Bila ingin memanggil beliau, gabunglah dua asma’ Ahmar dan dan nama Ibu Ratu: Al-Quddus Ya Adzim…dan seterusnya.