Kamis, 02 Desember 2010

Tips Motivasi Mario Teguh: Jangan Rendahkan Diri Anda!

Sumber: www.AnneAhira.com

Mario Teguh adalah seorang motivator ulung yang berasal dari kota Malang. Pengucapan bahasa Inggrisnya bagus sekali. Suaranya empuk. Pembawaannya lucu tapi tetap berwibawa. Banyak tips yang sudah dibagikannya, baik di radio, TV maupun facebook dan twitter.


Salah satu tips motivasi Mario Teguh yang hingga kini tetap penulis ingat adalah ‘Jadi kuatlah, jangan pernah merendahkan diri Anda sendiri dan jangan pernah tidak menghargai dan menghormati diri Anda sendiri dengan cara apa pun dalam keadaan apa pun’.

Kalimat itu sangat kuat. Bila kita sendiri tidak menghargai apa yang telah Allah berikan kepada kita, itu berarti kita merendahkan Allah. Ini adalah bentuk kekufuran yang luar biasa akan dibenci oleh Allah. Rasa tak bersyukur dengan tidak menghormati diri sendiri dan selalu merendahkan diri sendiri sama saja dengan menampilkan keputusasaan yang hanya akan dilaknat oleh Allah.


Jadi tegakkan kepala, bersyukurlah dengan cara menghargai diri sendiri. Caranya? Berpakaianlah dengan rapi. Makanlah dengan baik. Belajar, belajar, belajarlah terus-menerus. Allah akan meninggikan orang-orang yang berilmu. Dengan ilmu, penghargaan dan pengakuan dari orang lain akan Anda dapatkan selain Anda menjadi orang yang lebih bermanfaat tentunya.

Lakukan sesuatu untuk lebih menghargai diri sendiri. Sikap tubuh mempengaruhi sikap mental. Bila ingin menjadi orang yang lebih optimis, berjalanlah dengan tegak. Tataplah dunia dengan binar mata yang positif. Keindahan wajah Anda akan tampak bila didukung oleh jiwa dan mental yang kuat.


Lihatlah Barack Obama. Beliau tampak menarik karena cerdas dan simpatik. Bandingkan dengan orang-orang yang dikaruniai keindahan bentuk fisik, tapi tak mengisi fisik tersebut dengan jiwa yang baik, maka orang-orang tersebut tampak menakutkan karena menampilkan kemarahan dan keangkaramurkaan.

Tips motivasi Mario Teguh yang kedua yang penulis ingat adalah ‘Kamu tak harus sibuk menerangkan segala sesuatunya terhadap kritik pedas yang kamu terima  atau kamu tak harus melakukan serangan balik terhadap apa yang dilakukan orang lain kepadamu apabila kamu benar-benar yakin bahwa apa yang telah kamu lakukan tidak melanggar aturan apa pun dan dari siapa pun.’

Kebenaran itu akan berbicara dengan sendirinya. Entah sekarang atau nanti, kebenaran tetaplah kebenaran yang tak mungkin tergantikan walau dunia terbalik dan waktu berhenti. Sibuklah melakukan kebenaran maka suatu saat kesadaran orang lain atas kebenaran yang kita lakukan akan datang. 


Walaupun kita sudah tak berada di dunia ini, kebenaran itu akan tetap hidup dan memproklamirkan dirinya sendiri. Jadi, tidak harus takut melakukan kebenaran. Pun tak harus merasa sakit hati apabila kebenaran itu dianggap kesalahan fatal. Biarkanlah waktu yang akan menampilkan kebenaran tersebut.

‘Perhatikan apa yang akan terjadi’. Ini adalah kata-kata yang hampir selalu beliau ucapkan setelah menyampaikan sebuah tip untuk melakukan sesuatu terutama di acara beliau ‘Golden Ways’ di Metro TV. Mengapa beliau mengajak untuk memperhatikan apa yang akan terjadi?


Beliau sangat yakin bahwa apa pun perbuatan baik itu akan berdampak baik juga pada diri kita sendiri. Jadi bila kebaikan yang diimpikan, berbuat baiklah. Perhatikan apa yang akan terjadi setelah Anda berbuat baik. Balasan Allah akan berlipat. Itu janji Allah dan Allah tak pernah ingkar janji.

Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Karyawan

Sumber: www.AnneAhira.com

Pengertian Prestasi kerja karyawan


Prestasi kerja tersusun dari dua kata yaitu ‘prestasi’ dan ‘kerja’. Prestasi diartikan sebagai hasil yang diperoleh dari sebuah proses, kegiatan atau aktivitas. Sedangkan kerja bermakna kegiatan membuat atau menyelesaikan sesuatu. Jadi prestasi kerja karyawan adalah hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan tertentu berkaitan dengan tugas pokok yang dilakukan oleh karyawan.


Faktor internal


• Disiplin


Disiplin bermakna tertib, baik cara maupun waktu. Disiplin baik waktu maupun cara sangat mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Disiplin cara, mempengarungi prestasi kerja karyawan dalam bentuk kualitas. Sedangkan disiplin waktu akan meningkatkan prestasi kerja karyawan secara kuantitas.


Karyawan yang disiplin mematuhi standart operational prsosedure (SOP) akan menghasilkan hasil kerja yang berkualitas dan rapi sesuai dengan standar kerja yang diinginkan oleh perusahaan. Sementara karyawan yang disiplin mematuhi waktu kerja, maka secara kuantitas hasil kerjanya akan jauh lebih baik. Jadi mental disiplin ikut berperan meningkatkan prestasi kerja karyawan yang bersangkutan.


• Motivasi


Motivasi adalah dorongan yang kuat untuk melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin. Atau sederhananya, motivasi sering diartikan sebagai semangat kerja yang tinggi. Pekerjaan yang dilakukan dengan motivasi yang tinggi akan terasa lebih ringan dan jauh dari stress. Hasilnya pun jauh lebih baik baik secara kualitas maupun kuantitas.


• Kecerdasan


Faktor internal lain yang sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan adalah kecerdasan individu tersebut. Karyawan yang cerdas akan dengan mudah memahami SOP tugas yang diberikan kepadanya. Hal tersebut akan meminimalisir error atau kesalahan dalam pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan.


• Tanggung jawab


Tanggung jawab adalah salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang karyawan. Karyawan yang bertanggung jawab akan berusaha mengerjakan setiap tugas yang diserahkan kepadanya dengan baik dan tepat waktu.


Faktor Eksternal


Selain faktor internal, ada beberapa faktor eksternal yang ikut mempengaruhi prestasi karyawan. Diantaranya yaitu :


• Kondisi keluarga


Kondisi keluarga dapat mempengaruhi suasana hati dan psikologis karyawan. Mau tidak mau secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap motivasi dan kedisiplinan kerja. Kondisi rumah yang tidak tenang, banyak permasalahan akan menurunkan motivasi kerja dan akhirnya berdampak pada kedisiplinan dan prestasi kerja. 


Hal ini otomatis akan menurunkan prestasi kerja. Sebaliknya kondisi rumah yang tenang, bahagia akan memberikan motivasi kerja yang tinggi, jauh dari stress. Hal ini tentu akan berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan.


• Lingkungan kerja


Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. Lingkungan kerja yang nyaman, rekan kerja yang bersahabat dan saling mendukung serta pimpinan yang care akan memberi motivasi positif dalam bekerja. Karyawan akan bahu membahu bekerja dengan penuh keceriaan. Persaingan sehat antar karyawan pun akan mewarnai keseharian dalam perusahaan.


Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak nyaman, rekan kerja yang tidak bersahabat, pimpinan yang kurang menghargai karyawan akan menurunkan prestasi kerja. Karyawan pun akan bekerja ogah-ogahan dan tidak bersemangat.


• Pendidikan dan pelatihan


Pendidikan dan pelatihan adalah hak karyawan yang harus diberikan oleh perusahaan. Karyawan yang terdidik dan terlatih sesuai dengan bidangnya akan bekerja lebih cerdas dan baik. Sudah seharusnya setiap perusahaan mengalokasikan dana untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan secara berkala. Harapannya prestasi kerja karyawan akan terus meningkat, seiring dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mereka.


Meningkatkan prestasi kerja karyawan


Bagi perusahaan prestasi kerja karyawan sangat penting. Karena sangat terkait erat dengan output yang akan didapat dan keberlangsungan perusahaan ke depannya. Sangat sulit bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan besar, jika prestasi kerja karyawannya rendah.


Meningkatkan prestasi karyawan adalah hal yang mutlak dan harus dilakukan. Karena hal tersebut merupakan faktor kunci kesuksesan usaha. Tidak ada artinya menambah modal usaha jika prestasi karyawan tetap jeblok.


Dari penjabaran di atas hal-hal yang mungkin bisa diupayakan untuk meningkatkan perusahaan adalah;


1. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.


Upaya yang mungkin dapat dilakukan diantaranya adalah membangun sifat kekeluargaan dengan karyawan dengan bertegur sapa antar setiap karyawan, mengadakan acara kekeluargaan dan keagaman secara berkala, atau mengadakan kegiatan seni dan olahraga secara berkala.


2. Memberikan pendidikan dan pelatihan secara berkala


Perusahaan atau pimpinan perlu mempertimbangkan untuk memberikan beasiswa pendidikan kepada karyawan yang dianggap berpotensi. Selain itu, pelatihan rutin secara berkala perlu dilakukan untuk semua karyawan, minimal untuk kembali menyegarkan semangat dan ilmu.


3. Memberikan penyegaran


Memberi kesempatan tour, makan bersama atau jatah cuti kepada setiap karyawan cukup mampu memberikan penyegaran semangat kerja karyawan.

Kenali Gaya Kerja Anda

Sumber: www.AnneAhira.com

Di tempat kerja, hubungan dengan lingkungan sedikit banyak berpengaruh terhadap prestasi kerja. Hubungan dengan lingkungan dipengaruhi dengan bagaimana bentuk interaksi ketika menyelesaikan pekerjaan, maupun hal yang terkait dengan persoalan di luar pekerja.


Bentuk interaksi ketika menyelesaikan pekerjaan dengan atasan, rekan kerja maupun bawahan dikenal dengan istilah gaya kerja.

Gaya kerja dibedakan menjadi 5 tipe yaitu commanding, marginal, indifferent, humanistic dan enlighting.


Seseorang dapat mengetahui kecenderungan gaya kerja yang dominan melalui kuesioner sebagai alat ukur. Dengan mengetahui gaya kerja, seseorang dapat menggunakan kelebihan dan memperbaiki kelemahan.


Commanding

Gaya kerja commanding atau dikenal juga dengan gaya kerja memerintah. Gaya kerja ini berorientasi pada kekuasaan.
Hubungan kerja didasarkan pada pola atasan dan bawahan.


Orang dengan gaya kerja ini cenderung merasa benar sendiri. Gaya kerja ini biasanya diperlukan pada saat keadaan kritis yang memerlukan pengambilan keputusan secara cepat.


Marginal


Gaya kerja marginal berorientasi pada aturan yang harus dipatuhi dan perintah dari atasan. Orang dengan gaya kerja ini biasanya hanya mengikuti perintah dan tidak kreatif. Gaya kerja ini diperlukan pada tempat kerja yang memerlukan orang tipe hanya do-er atau pelaksana.


Indiffirent


Gaya kerja indifferent atau masa bodoh hanya berorientasi pada tugas sendiri. Seseorang dengan gaya kerja dominan indifferent hanya fokus untuk menyelesaikan kewajibannya tanpa peduli pada keadaan sistem secara keseluruhan.


Gaya kerja ini akan tepat diterapkan pada tempat kerja dengan tipikal pekerjaan tak saling bergantung satu dengan lainnya.


Humanistic


Gaya kerja humanistic adalah gaya kerja yang berorientasi pada perasaan. Seseorang dengan gaya kerja ini cenderung untuk menghindari keributan di tempat kerja akibat konflik. Berbeda pendapat adalah sesuatu yang sangat dihindarkan.


Kekurangan dari gaya kerja ini adalah tidak bisanya diambil keputusan secara tegas, apalagi bila waktunya mendesak. Sedangkan kelebihannya adalah membina hubungan yang baik dan kekompakan personil di tempat kerja.


Enlighting


Gaya kerja enlighting merupakan gaya kerja yang dipandang paling ideal untuk diterapkan secara umum. Gaya kerja ini berorientasi pada prestasi atau keberhasilan bersama.


Kelebihan gaya kerja ini pada diskusi, proses sharing ide, evaluasi bersama, dan teamwork yang kuat. Gaya kerja ini akan sesuai dengan tipikal pekerjaan yang melibatkan banyak personil dengan peranan sejajar.


Penerapan gaya kerja sangat ditentukan juga oleh tempat kerja dan tipikal pekerjaan. Tidak ada gaya kerja yang paling baik, tetapi hanya ada gaya kerja yang paling sesuai.